Asuransi syariah sebagai produk keuangan memang lebih identik dengan dunia muslim. Namun ternyata asuransi ini juga boleh dimanfaatkan oleh non-muslim.
Ketua Umum Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI), Taufik Marjuniadi, menyatakan asuransi syariah pada dasarnya terbuka untuk siapa pun. Bahkan dia mengaku banyak kalangan non-muslim yang lebih memilih asuransi jenis ini.
Ada beberapa alasan asuransi syariah lebih dipilih ketimbang yang konvensional. Buat kalangan muslim, jelas salah satu alasannya berkaitan dengan agama.
Namun di luar bidang agama, asuransi ini memiliki beberapa poin plus yang dianggap sangat menarik oleh masyarakat umum. Berikut ini alasan asuransi syariah lebih dipilih:

1. Dana premi bisa dicairkan

Dana premi yang disetorkan dalam asuransi jenis syariah tidak hangus mesti tidak terjadi klaim. Begitu pun saat nasabah tak bisa meneruskan pembayaran premi.
Bahkan saat premi belum lunas, proteksi masih berlaku. Tinggal dilunasi saja di kemudian hari untuk menaati aturan yang ditentukan.
Duit nasabah pada intinya tidak menjadi milik perusahaan asuransi setelah disetorkan, melainkan tetap dimiliki nasabah. Jadi, bisa diambil kembali. Namun nasabah bisa melakukan tabarru atau menghibahkannya jika berminat.

2. Berprinsip gotong-royong


Sistem kerja asuransi syariah adalah gotong-royong. Antara satu nasabah dan nasabah lain saling membantu dengan perantara perusahaan asuransi.
Artinya, secara otomatis nasabah asuransi syariah bisa membantu sesama. Dana nasabah tertentu bisa digunakan dulu untuk membantu klaim nasabah lain, misalnya. Nantinya nasabah itu juga bisa mendapat bantuan dari yang lain.

3. Lebih terbuka

Asuransi syariah mengedepankan keterbukaan atau transparansi dalam kerja sama dengan nasabah. Transparansi itu antara lain dalam hal:
– Polis: petugas asuransi berkewajiban menjelaskan segamblang mungkin mengenai program asuransi berbasis syariah yang ditawarkan dalam polis. Dengan begitu, diharapkan tak terjadi komplain atau perdebatan dengan nasabah saat kerja sama berjalan.
– Keuntungan: bisnis asuransi yang syariah berlandaskan agama, sehingga semangatnya lebih ke upaya religius. Artinya, bukan melulu profit yang dikejar. Ada aturan-aturan ketat, termasuk transparansi keuntungan yang didapatkan perusahaan, dalam bisnis asuransi ini.

4. Semua harus untung


Prinsip asuransi syariah adalah tak ada yang boleh dirugikan. Karena itulah petugas asuransi akan menjelaskan segala sesuatunya sampai detail agar gak terjadi kesalahpahaman yang menimbulkan pandangan bahwa nasabah dirugikan.
Perusahaan asuransi bakal memastikan bahwa nasabah diuntungkan jika mengikuti asuransi jenis ini. Jika ada yang merasa dirugikan, bisa mempertanyakan sebelum menyetujui polis.
Salah satu hal yang bisa ditanyakan adalah bagaimana pengelolaan dana premi nasabah. Kita boleh kok melihat mekanisme pengelolaannya, termasuk untuk memastikan tak ada ajaran Islam yang diselewengkan.

5. Diawasi Dewan Pengawas Syariah

Ada lembaga pengawas khusus untuk bisnis yang bergerak di sektor syariah ini, yakni Dewan Pengawas Syariah. Jadi, perusahaan asuransi tak bisa semena-mena menentukan program atau mencoba menyalahi aturan.
Dewan Pengawas Syariah akan memastikan semua prinsip syariah ditaati, termasuk soal kehalalan. Jika ditemukan pelanggaran, perusahaan asuransi syariah bisa dikenai sanksi administrasi hingga pencabutan izin operasi.

6. Bersifat universal


Seperti dijelaskan di atas, asuransi syariah bisa diakses oleh siapa pun terlepas dari keyakinannya. Yang penting, mau menaati syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan.
Mungkin akan ada sedikit hambatan dalam hal istilah-istilah yang digunakan. Namun petugas asuransi akan dengan senang hati memberi penjelasan.
Tinggal nasabahnya sendiri, apakah mau mempelajari sistem asuransi syar’i tersebut. Bila sudah berpengalaman dengan asuransi konvensional, mungkin lebih mudah menemukan perbedaannya, terutama kelebihan asuransi syariah.
Enam poin itu setidaknya menjadi alasan asuransi tipe syariah lebih dipilih ketimbang asuransi konvensional. Meski asuransi ini memiliki sederet kelebihan, kita tetap mesti cermat dalam memilih perusahaan yang menawarkan.
Setiap perusahaan memiliki program tersendiri yang mungkin cocok dengan kebutuhan kita, atau mungkin tidak. Tetap harus membandingkan program-program tersebut untuk mendapatkan yang paling pas.
Satu hal yang pasti, perusahaan itu mesti terdaftar di Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia dan Dewan Pengawas Syariah. Sebab, keduanya merupakan lembaga yang bisa membantu jika terjadi masalah antara nasabah dan perusahaan asuransi.
Asuransi syariah adalah pilihan yang pas terutama buat kalangan muslim. Namun perlu ditekankan sekali lagi, para non-muslim pun bisa memilih asuransi ini dengan melihat kelebihan-kelebihan di atas.

#asuransi                #asuransisyariah